TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank BTPN Tbk. Ongki Wanadjati Dana menyatakan menyebutkan implementasi digital dapat mendorong efisiensi tenaga kerja lebih sehat pada periode transformasi.
Jika awalnya perseroan memiliki 12.000 tenaga kerja, kata Ongki, BTPN dengan transformasi digital dan sosialisasi yang baik telah mengurangi jumlah karyawan menjadi 7.400 orang.
"Dengan digitalisasi, sekitar 5.500 karyawan kami memilih untuk mencari tempat lebih baik," katanya dalam webinar, Kamis, 6 Mei 2021. "Kami bersyukur semuanya mendapat perusahaan lebih cocok dan bahkan ada yang membuka usaha secara mandiri."
Ongki menjelaskan, sebelumnya banyak kantor cabang fisik yang berkinerja kurang optimal. Namun kini kantor cabang-kantor cabang BTPN lebih efektif dan efisien dalam menjawab kebutuhan nasabah.
Selama kuartal pertama tahun ini BTPN membukukan laba bersih senilai Rp 971 miliar. Nilai itu naik 29 persen year-on-year (yoy) dari periode serupa tahun lalu yang mencapai Rp 752 miliar.
Pertumbuhan laba ini di antaranya didorong oleh penurunan beban bunga sebesar 38 persen yoy dari Rp 1,61 triliun menjadi Rp 991 miliar. Selain itu biaya kredit turun 60 persen dari Rp 411 miliar menjadi Rp 164 miliar.
Penurunan beban bunga yang dicatat BTPN sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan peningkatan saldo dan rasio dana murah (current account saving account/CASA) yang berakibat pada penurunan biaya dana. Adapun biaya kredit pada kuartal pertama di 2021 menurun akibat penyesuaian metode penerapan PSAK 71.